Jumat, 31 Januari 2014

disertasi pendidikan



 
ABSTRAK
Implementasi Pengembangan Pendidikan Islam
di Perguruan Islam DDI Makassar

Disertasi ini berkenaan dengan eksistensi Perguruan Islam DDI Makassar dengan fokus masalah pada bagaimana implementasi pengembangan Pendidikan Islam. Sebagai penjabaran dari pokok masalah tersebut, maka sub masalah yang diteliti adalah tentang bagaimana implementasi pengembangan organisasi Perguruan Islam DDI, bagai-mana implementasi pengembangan kurikulum dan implementasi metodologi pengajaran Pendidikan Islam di Perguruan Islam DDI.
Penelitian disertasi ini, tergolong field research dengan menekankan pada pendekatan paedagogis. Data yang diperoleh dari lapangan didasarkan pada pemilihan lokasi dan jenis penelitian, sumber data dan jenis data, populasi dan sampel penelitian, dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, kemudian dianalisis secara.
Hasil penelitian disertasi ini menyimpulkan bahwa, Perguruan Islam DDI Makassar dari segi kelembagaan dan organisasi merupakan lembaga pendidikan Islam dengan ciri khas modern yang berada di bawah naungan Yayasan Hadji Kalla. Perguruan ini telah mengimplementasikan pengajaran Pendidikan Islam sesuai dengan format KTSP secara baik dan benar. Implementasi kurikulum Pendidikan Islam di Perguruan Islam DDI senantiasa berkembang yang dulunya KBK sekarang KTSP dan telah memenuhi format fleksibilitas, efisiensi, dan efektivitas, berorientasi pada tujuan akhir pendidikan Islam. Dalam penerapannya, pengajaran kurikulum Pendidikan Islam di Perguruan Islam DDI adalah delapan jam perminggu. Implementasi metode yang digunakan guru dalam pembelajaran Pendidikan Islam di Perguruan Islam DDI, berdasar pada konsep metode situasional, yang berdasar pada quantum (quantum learning method).Implikasi akhir dari penelitian disertasi ini adalah bahwa implementasi pengajaran Pendidikan Islam  di Perguruan Islam DDI dari berbagai aspeknya, terutama segi kurikulum dan metodologi pengajaran, serta prestasi belajar siswa yang telah dicapai patut dipertahankan dan dikembangkan, bahkan sebaiknya dijadikan rujukan bahwa lembaga-lembaga pendidikan formal lainnya.
 


-------------------------------------------------------------------------------------------------

ABSTRAK

DAMPAK PERCERAIAN TERHADAP PENDIDIKAN ANAK
(Studi Kasus pada Anak yang Diasuh oleh Ibu di Kota Makassar)

Penelitian dalam disertasi ini bertujuan untuk menjelaskan secara akurat fenomena penyebab terjadinya perceraian di Kota Makassar, pendidikan anak yang diasuh oleh ibu akibat perceraian di Kota Makassar, faktor-faktor yang mendukung dan menghambat serta solusi pendidikan anak dalam keluarga bercerai di Kota Makassar.
Penelitian ini sejenis field research yang mengacu pada metode penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian lebih mengutamakan disiplin ilmu pedagogik. Sumber data dalam penelitian ini terdiri atas dua, yakni data primer dan skunder. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitiannya adalah pengujian data. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menata secara sistematis catatan hasil pengamatan data tertulis dan data tidak tertulis, serta memprediksi hasil wawancara. Untuk pengujian keabsahan data penelitian digunakan teknik perssistent observasion, triangulasi, member check, dan referential adequacy cheks.
Penelitian ini merumuskan kesimpulan bahwa fenomena penyebab terjadinya perceraian di Kota Makassar adalah karena salah satu pihak suami istri meninggalkan kewajiban, terjadinya krisis akhlak, adanya sikap cemburu, terjadinya penganiayaan, cacat biologis, perselisih, poligami tidak sehat, pihak orang tua yang terlalu banyak ikut campur dalam urusan rumah tangga, dan pihak lain sebagai pihak ketiga. Pola pendidikan anak yang diasuh oleh ibu akibat perceraian di Kota Makassar, terdiri atas tiga macam, yakni  pendidikan dengan pola pengasuhan otoriter (authoritarian parenting), pendidikan dengan pola pengasuhan otoritatif (authoritative parenting), dan pendidikan dengan pola pengasuhan permisif (permissive parenting). Faktor yang mendukung pendidikan anak dalam keluarga bercerai di Kota Makassar adalah adanya sikap kemandirian bagi seorang ibu, adanya pembinaan secara kontinuitas, dan tersedianya sarana pendidikan. Sedanfkan faktor penghambatnya adalah pengaruh lingkungan, sikap/watak anak, pengaruh media massa. Solusi yang ditawarkan dalam upaya lebih meningkatkan pendidikan anak yang diasuh oleh ibu single parent, mengupayakan implementasi pendidikan dengan pola pengasuhan otoritatif (authoritative parenting).
Penelitian ini merumuskan implikasi bahwa perceraian memiliki dampak negatif terhadap pendidikan anak. Karena itu kepada pihak pemerintah hendaknya memberikan perhatian khusus kepada pendidikan anak dan kepada para ibu yang berstatus single parent.

-----------------------------------------------------------------------------

ABSTRAK

 PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SDN KECAMATAN WATANG SAWITTO KABUPATEN PINRANG
(Studi Komparasi Guru Bersertifikat Pendidik Melalui Portofolio dan Diklat)

Disertasi ini berkenaan dengan studi Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam pada SDN Kecamatan Watang Sawitto Kabupaten Pinrang (Studi Komparasi Guru Bersertifikat Pendidik Melalui Portofolio dan Diklat). Pokok masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam pada SDN Kecamatan Watang Sawitto Kabupaten Pinrang dengan Bersertifikat Pendidik baik melalui Portofolio maupun Diklat. Yang meliputi sub masalah dalam penelitian ini yaitu: pertama, bagaimana profesionlisme guru PAI yang bersertifikat pendidik di SDN Kecamatan Watang Sawitto Kabupaten Pinrang, kedua, bagaimana perbedaan profesionlisme guru PAI yang telah bersetifikat pendidik lewat portofolio dan lewat Pendidikan Latihan dan Profesionalisme Guru (PLPG) di Kecamatan Watang Sawitto Kabupaten Pinrang, dan ketiga, bagaimana hambatan dan solusi yang ditemukan guru PAI dalam meningkatkan profesionalisme melalui Sertifikasi di SDN Kecamatan Watang Sawitto Kabupaten Pinrang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menemukan solusi tentang perbandingan  profesionalisme guru PAI yang bersertifikat pendidik baik yang melalui portofolio maupun yang melalui diklat pada SDN Kecamatan Watang Sawitto Kabupaten Pinrang
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan adalah, teologis normatif, yuridis normatif, dan manajemen, Sumber data penelitian ini terdiri dari guru-Guru PAI pada SDN Kecamatan Watang Sawitto Kabupaten Pinrang sebagai responden dan sekaligus informan. Pengumpulan data mempergunakan angket dan daftar pertanyaan tertulis, dokumentasi, wawancara langsung dan observasi. Teknik analisis/pengolahan data menggunakan 3 cara: (1) reduksi data, (2) display data, dan (3) verifikasi data. Untuk mengukur validitas instrumen digunakan rumus pearson product moment. Sumber data dalam penelitian ini bersifat data primer dan data sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan profesionalisme guru PAI yang bersertifikat pendidik pada SDN di  Kecamatan  Watang Sawitto Kabupaten Pinrang dalam meningkatkan prestasi prestasi  peserta didik  serta meningkatkan mutu pembelajaran pada SDN Kecamatan Watang Sawitto Kabupaten Pinrang relevan dengan optimalisasi strategi pembelajaran yang dilakukan oleh pengelola dan guru yang tersertifikasi. faktor-faktor yang mendukung pengembangan pembelajaran tersebut yaitu adanya kreatifitas guru-guru PAI yang telah tersertifikasi melalui PLPG dalam mengembangkan pembelajaran pada SDN Kecamatan Watang Sawitto Kabupaten Pinrang, pelayanan yang memadai, obyektifitas, dan motivasi yang tinggi yang dimiliki oleh guru PAI yang telah tersertifikasi, begitu pula dengan adanya dukungan pemerintah daerah dan masyarakat terhadap prospek pengembangan pendidikan agama Islam pada SDN Kecamatan Watang Sawitto Kabupaten Pinrang. Persamaan dan Perbedaan Guru PAI yang telah Bersertifikat Pendidik   baik Melalui Portofolio maupun Melalui PLPG pada SDN Kecamatan  sangat jelas bahwa guru yang tersertifikasi melalui PLPG jauh lebih bagus disbanding dengan yang hanya melalui portofolio dalam pelaksanaan pembelajaran  guru yang tersertifikasi melalui PLPG, maka yang dilakukan oleh yaitu perubahan pola pikir antara lain: Pola lama, yang berorientasi  masa silam ke orientasi masa depan, dari kurikulum tingkat satuan pembelajaran siswa pasif ke kurikulum menuju pola pikir siswa aktif-positif, dari cara mengajar guru aktif ke cara mengajar partisipatif, diskusi dan demonstrasi (praktek).
Implikasi penelitian ini adalah bahwa Profesionalisme Guru PAI yang telah tersertifikasi dalam meningkatkan Pembelajaran dapat ditinjau dari berbagai aspek, dapat dikembangkan berdasarkan perkembangan metodologis dunia lembaga pendidikan yang semakin variatif. Aspek pendahuluan pada tatap muka pertama sangat penting dilakukan untuk memotivasi bakat minat dan kecenderungan siswa serta motivasinya demikian juga dengan tahap pengorganisasian inti pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Strategi pembelajaran tidak terlepas dari fasilitas sekolah, profesional guru, peserta didik dan organisasi SDN Kecamatan Watang Sawitto Kabupaten Pinrang yang telah berhasil memadukan potensi tersebut menuju sekolah yang unggul.
---------------------------------------------------------------------------


ABSTRAK

KONSEP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN MUSLIM
DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM
Disertasi ini berkenaan dengan konsep pembentukan kepribadian muslim, dan harus diupayakan terwujud sesuai konsep pendidikan Islam. Fokus permasalahan yang dibahas meliputi, indikator-indikator kepribadian muslim, peranan pendidikan Islam terhadap pembentukannya, konsep pembentukannya melalui jalur dan lembaga pendidikan.
Pembahasan disertasi ini, menggunakan metode library research dengan menekankan pada pendekatan paedagogis dan psikologis. Data yang diperoleh melalui research (kepustakaan), dan sebagiannya dari hasil wawancara tokoh, kemudian diolah dan dianalisis secara deduktif, induktif, dan komparatif.
Hasil akhir dari pembahasan disertasi ini menyimpulkan bahwa, kepribadian muslim perspektif pendidikan Islam, terdiri atas tiga indikator utama, yakni kepribadian yang beriman, bertakwa, dan insan kamil. Ketiganya dapat terbentuk melalui proses pendidikan melalui jalur pendidikan informal di lingkungan rumahtangga, jalur formal di sekolah, dan jalur nonformal di tengah-tengah masyarakat.
Ketiga jalur dan atau lingkungan pendidikan yang disebutkan di atas, dibedakan atas dua kategori yakni pendidikan di sekolah dan di luar sekolah, dan penerapan konsep pendidikan Islam dalam kedua kategori tersebut masing-masing memiliki peran penting, serta tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Di sekolah, peserta didik diajarkan secara berjenjang tentang bagaimana wujud kepribadian muslim, dan di luar sekolah diarahkan pada pembinaan bagaimana wujud kepribadian muslim tersebut.
Implikasi akhir dari kajian disertasi ini menegaskan bahwa kepribadian muslim wajib terwujud, dan hal tersebut akan terealiasi bilamana konsep pendidikan Islam diimplementasikan dalam kehidupan.
-----------------------------------------------------------------------------------
ABSTRAK

PELAKSANAAN PESANTREN KILAT DALAM MENINGKATKAN AKHLAK PESERTA DIDIK: STUDI PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI KOTA MAKASSAR TAHUN 1996-2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan pesantren kilat pada SMA Negeri di Kota Makassar, meliputi perencanaan, format pelaksanaanya dan evaluasi terhadap pelaksanaan pesantren kilat. Mengetahui, menemukan dan menganalisis berbagai faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pesantren kilat di SMA Negeri di Kota Makassar. Mengetahui hasil pelaksanaan pelaksanaan pesantren kilat terhadap peningkatan akhlak peserta didik SMA Negeri di Kota Makassar berdasarkan beberapa indikator yang telah disebutkan dalam penelitian ini
Penelitian ini mengacu pada metode penelitian kualitatif karena didasarkan ciri-ciri adanya latar belakang alamiah, penelitiannya untuk mengetahui keadaan lapangan mengenai hasil pelaksanaan pesantren kilat yang diawali dari proses, kemudian fokus penelitian. Dengan acuan ini, maka dalam pelaksanaan penelitian  mencakup metode penentuan lokasi dan jenis penelitian, pendekatan penelitian lebih mengutamakan disiplin ilmu pedagogik. Sumber data dalam penelitian ini terdiri atas dua, yakni data primer dan skunder. Pengumpulkan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitiannya adalah pengujian data. Untuk keabsahan data penelitian, maka digunakan metode memperpanjang pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, Analisis kasus negative, menggunakan referensi yang cukup, dan member chek.  Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menata secara sistematis catatan hasil pengamatan data tertulis dan data tidak tertulis, serta memprediksi hasil wawancara sebagai data pendukung.
Hasil penelitian membuktikan bahwa pelaksanaan program pesantren kilat pada SMA Negeri di Kota Makassar dalam kurun waktu tahun 1996-2013 memperlihatkan insentitas yang cukup tinggi, terutama di saat momen libur Ramadan yang ternyata masih bervariasi dan masih lebih banyak yang hanya memenuhi legalistik formal tanpa mengindahkan panduan yang sesungguhnya, sehingga terbukti pola pelaksanaannya belum maksimal berpihak kepada peserta didik karena mereka tidak diasramakan layaknya pondok pesantren. Faktor pendukung terlaksananya program pesantren kilat dalam rangka meningkatkan akhlak peserta didik SMA Negeri di Kota Makassar, dikarenakan adanya faktor landasan hukum yuridis formal, fasilitas dan sarana prasarana pendukung, pembinaan secara kontinu, serta ditemukan nilai positif sebagai bagian penting dari faktor pendukung pelaksaaan pesantren kilat. Namun demikian terdapat faktor penghambat yang menjadi penyebab kurang efektifnya pelaksanaan pesantren kilat, terutama pada segi sumber daya manusia yang rendah, anggaran dana yang minim, materi dan alokasi waktu pelaksanaan yang sangat terbatas, dan karena krisis identitas tidak sepenuhnya mencerminkan budaya santri layaknya santri mukim di pondok pesantren. Hasil pelaksanaan pesantren kilat terhadap peningkatan akhlak peserta didik SMA Negeri di Kota Makassar, terletak pada enforcement dalam menjalankan praktek-praktek keagamaan bagi peserta didik. Namun indikator ini, hanya sebatas pada pelaksanaan pesantren kilat, sehingga pada satu sisi tetap memiliki nilai yang kurang efektif apabila peserta didik telah keluar dari pesantren kilat. Karena itu pesantren kilat hanya sebagai pintu masuk untuk menciptakan akhlak mulia, namun belum mampu menghasilkan output yang diharapkan, apalagi karena RTL dari pesantren kilat tidak berjalan sesuai realitas.
. Implikasi penelitian ini, adalah bahwa pesantren kilat sangat urgen dan signifikan karena semakin mantap pelaksanaan pesantren kilat maka akhlak peserta didik semakin mantap pula, yakni semakin mengarah pada akhlak mulia, yang implikasi selanjutnya adalah semakin tinggi pula tingkat pencitraan SMA yang menyelenggarakan pesantren kilat tersebut. Karena itu, disarankan kepada pihak SMA Negeri Kota Makassar agar menjadikan pesantren kilat sebagai program unggulan. Kepada pihak Dinas Pendidikan, kiranya membuat buku panduan tentang pesantren kilat, dan bersinergi dengan pihak Kementerian Agama untuk bekerjasama agar nasib pendidikan agama pada sekolah tidak lagi dibiarkan berada di persimpangan jalan. Kepada Pemerintah Kota Makassar sebaiknya meng-anggarkan dana melalui APBD untuk pelaksanaan pesantren kilat di setiap sekolah dalam rangka implementasi Peraturan Pemerintah RI Nomor 55 Tahun 2007, yang antara lain menyebutkan bahwa Pemerintah, dan Pemerintah Daerah wajib menyiapkan dana terlaksananya pendidikan agama dan keagamaan.
-------------------------------------------------------------------------------
ABSTRAK
Implementasi Hadis-hadis dalam Konsep Keluarga Sakinah ‘Aisyiyah: 
Studi tentang Pembinaan Aspek Agama dalam Keluarga 
pada Warga ‘Aisyiyah di Kota Makassar

Disertasi ini mengkaji implementasi hadis-hadis keluarga sakinah 'Aisyiyah. Masalah yang diangkat adalah, bagaimana tingkat akurasi dan kehujjahan hadis-hadis keluarga sakinah, serta bagaimana pelaksanaannya dalam pembinaan agama pada warga 'Aisyiyah di Kota Makassar.
Desain penelitian ini adalah pengungkapan proses dan interpretasi makna dengan menggunakan informan yang diambil secara purpossive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, pengamatan berperan serta dan teknik dokumentasi. Data tersebut dianalisis secara kualitatif dan metode interpretasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hadis-hadis keluarga sakinah 'Aisyiyah, khususnya pembinaan aspek agama memiliki kualitas shahih, sehingga tingkat akurasi dan kehujjahannya dapat dipertanggung jawabkan.
Implementasi hadis-hadis pembinaan agama dalam keluarga pada warga 'Aisyiyah di Kota Makassar, meliputi pemilihan calon suami/istri, ke-wajiban suami terhadap isteri begitu juga sebaliknya, dan kewajiban suami isteri terhadap anak-anak mereka, serta pembinaan rumah tangga Islam dilaksanakan berdasarkan tuntunan hadis-hadis Rasulllah saw, dengan dua ciri. Pertama, hidup rukun, damai, adanya rasa saling menyayangi, saling menghormati dan mencintai antara suami istri yang ditandai dengan minimnya angka perceraian di kalangan warga 'Aisyiyah. Kedua, ketaatan beragama bagi anggota keluarga (suami istri dan anak-anaknya), hal ini ditandai dengan kehidupan anak-anak dan remaja tidak terpengaruh oleh NAZA (Narkotika, dan Zat Adiktif), dan kejahatan lainnya.
 Namun untuk memasyarakatkan pelaksanaan hadis-hadis keluarga sakinah di tengah-tengah masyarakat belum maksimal. Oleh karena itu, upaya untuk mempercepat terwujudnya keluarga sakinah pada setiap warga muslim, hadis-hadis yang terkait dengan pembinaan keluarga sakinah tidak hanya harus dipahami secara tekstual, tetapi juga secara kontekstual.
------------------------------------------------------------------

ABSTRAK


NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM SARAK SEBAGAI UNSUR PANGNGADAKKANG BAGI SUKU MAKASSAR DI KABUPATEN GOWA

Disertasi ini membahas tentang bagaimana nilai-nilai pendidikan Islam dalam sarak sebagai unsur pangngadakkang bagi suku Makassar di Kabupaten Gowa. Adapun rincian sub masalahnya adalah bagaimana pemahaman masyarakat Makassar tentang nilai-nilai pendidikan Islam dalam sarak sebagai unsur pangngadakkang, bagaimana relevansi nilai-nilai pendidikan Islam dalam sarak sebagai unsur pangngadakkang bagi suku Makassar di Kabupaten Gowa, bagaimana penerapan nilai-nilai sarak sebagai unsur pangngadakkang bagi suku Makassar di Kabupaten Gowa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman masyarakat Makassar tentang sarak sebagai unsur pangngadakkang, dan merelevansikannya dengan konsep pendidikan Islam, serta menyimak lebih lanjut pada tataran penerapannya di Kabupaten gowa.
Metodologi penelitian yang digunakan dalam disertasi ini yang bermula dari penentuan lokasi, yakni di Kabupaten Gowa dan jenis penelitiannya adalah kualitatif, metode pendekatan yang berdasar pada teori-teori pendekatan ilmu kependidikan Islam dan bidang ilmu lain yang mendukung seperti pendekatan teologis normatif, pendekatan psikologis dan sosiologis sehingga tercakup pula di dalamnya pendekatan antardisipliner, yang datanya merujuk pada field research dan ditunjang library research. Data yang diperoleh, langsung dari lokasi penelitian dengan cara menemui informan. Adapun prosedur pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Pengolahan dan analisis datanya secara kualitatif dan sebagiannya kuantitatif dalam bentuk tabel dengan cara membagi hasil data dengan distribusi frekuensi.
Dari penelitian ini dirumuskan kesimpulan bahwa nilai-nilai sarak dalam pendidikan Islam pada sistem pangngadakkang di kalangan suku Makassar berupa aturan-aturan etika, adat istiadat, kaidah-kaidah sosial yang mengatur tata tertib masyarakat berdasarkan Islam. Nilai-nilai tersebut sebagian memfilter adat masyarakat dan di sisi lain justru lebih memperkaya adat istiadat dalam berbagai aspek tata nilai pendidikan Islam seperti nilai spiritual, intelektual, moral, sosial dan ritual. Nilai-nilai itu tercermin pula dalam tradisi kasiratangngang dalam pemilihan jodoh, adat acara perkawinan, dan upacara attumateang. Selanjutnya penarapan nilai-nilai sarak sebagai unsur pangngadakkang dalam lingkungan pendidikan Islam di kalangan suku Makassar, mencakup  pendidikan secara informal di lingkungan keluarga, secara formal di lingkungan sekolah, dan secara nonformal di lingkungan masyarakat Makassar.
Terakhir adalah tentang implikasi nilai-nilai pendidikan Islam dalam sarak pada sistem pangngadakkang bagi suku makassar dapat dilihat pada semakin meningkatnya keimanan masyarakat, pelaksanaan ibadah secara baik, dan pembentukan akhlak mulia.
--------------------------------------------------------------------

ABSTRAK

Efektivitas Manajemen Ma‘had ‘Āli dalam
Reproduksi Ulama di Sulawesi Selatan
Disertasi ini difokuskan pembahasan dan penelitianya pada masalah pokok tantang efektivitas manajamen Ma‘had ‘Āli dalam reproduksi ulama di Sulawesi Selatan. Sub pokok masalahnya adalah bagaimana profil dan eksistensi Ma‘had ‘Āli di Sulawesi Selatan, bagaimana implementasi manajemen pendidikan Ma‘had ‘Āli dalam upaya reproduksi ulama di Sulawesi Selatan, faktor-faktor apa yang mendukung dan menghambat manajemen Ma‘had ‘Āli serta solusinya dalam upaya reproduksi ulama di Sulawesi Selatan.
Metodologi penelitian yang digunakan dalam disertasi ini adalah bermula dari penentuan lokasi dan jenis penelitian, metode pendekatan yang berdasar pada teori-teori pendekatan kependidikan dan bidang ilmu lain yang mendukung seperti pendekatan psikologis dan teologis normatif,  yang datanya merujuk pada library research dan field research. Dengan demikian data utamanya bersumber dari kajian pustaka dan data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian dengan cara pengambilan populasi dan sampel. Adapun prosedur pengumpulan datanya melalui angket, observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Pengolahan dan analisis datanya secara kuantitatif dalam bentuk tabel dengan cara membagi hasil data dengan distribusi frekuensi.
Penelitian disertasi ini merumuskan kesimpulan pokok bahwa
206
 
 pengelolaan Ma‘had ‘Āli di Sulawesi Selatan dalam rangka reproduksi ulama tergolong efektif bila dilihat dari segi efektifitas implementasi manajemen organisasi, manajemen kurikulum dan manajemen metodologi pengajaran. Pada segi manajemen organisasi Ma‘had ‘Āli dikelola oleh sebuah yayasan dan perguruan tinggi lengkap dengan struktur organisasi yang mapan dan pembagian tugas yang jelas. Pada segi manajemen kurikulum berdasar pada kurikulum nasional PTAI dan kurikulum lokal yang disusun oleh masing-masing Ma‘had ‘Āli. Pada segi manajemen metodologi pengajaran lebih menekankan metode penyampaian matakuliah yang disesuaikan dengan keadaan materi yang disajikan, namun secara garis besarnya terdapat dua metode pengajaran yang dominan dilakukan, yakni metode ceramah dan metode diskusi atau tanyajawab. Dari strategi belajar mengajar, kelihatan pula ada keseragaman bentu metode yang digunakan, yakni dalam bentuk halaqah. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa terdapat faktor yang mendukung dan menghambat manajemen Ma‘had ‘Āli. Faktor pendukungnya adalah berjalanannya manajemen organisasi secara baik pada segi kurikulum diditerapkannya gabungan kurikulum pesantren dan PTAI, ditambah dengan program keterampilan lainnya. Faktor pendukung lainnya adalah mahasantri memiliki ke-mampuan berbahasa Arab dan penguasaan kitab-kitab kuning. Hal ini terjadi sebab masing-masing Ma‘had ‘Āli intens melaksanakan pengajian dalam bentuk halaqah. Di samping faktor-faktor pendukung tetap ditemukan adanya faktor penghambat efektivitas Manajemen Ma‘had ‘Āli dalam upaya Reproduksi Ulama di Sulawesi Selatan, yakni dari segi organisasinya masih mengejewantah sistem kepemipinan kiai yang bersifat tradisional, dan secara kelembagaan di setiap Ma‘had ‘Āli memiliki mahasantri dari luaran pesantren dan non pesantren. Mahasantri yang berlatar belakang dari pesantren, berbeda dengan mereka yang berasal dari non pesantren, praktis bahwa tipe ulama yang dihasilkan akan berbeda-beda pula dan tidak merata kapasitas ilmu dimiliki. Berdasar pada adanya faktor penghambat tersebut, maka sebagai solusi bagi Ma‘had ‘Āli dalam upaya reproduksi ulama di Sulawesi Selatan adalah dituntut untuk tetap konsen pada penguasaan berbagai disiplin ilmu keagamaan untuk meraih gelar ulama atau kiai, tafaqquh fi al-din, yang memiliki kompetensi dalam mengelolah manajemen secara mapan, dan hal tersebut dapat terwujud apabila setiap Ma‘had ‘Āli mengutamakan pembinaan secara intens dengan mempertahankan dan menggalakkan sistem halaqah.
Berdasarkan rumuskan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka hasil akhir dari penelitian ini berimplikasi pada pentingnya keberadaan Ma‘had ‘Āli dalam upaya mereproduksi ulama yang tidak terlepas dari tiga unsur manajemen, yakni manajamen organanisasi, manajamen kurikulum dan manajemen metodologi pengajaran. []